Modifikasi Connecting rod Terhadap Crankshaft Pada Mesin Vibrator Cengkeh Untuk Meningkatkan Kapasitas Produksi
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan efisiensi biaya perawatan (maintenance) pada mesin Vibrator cengkeh melalui modifikasi desain Joint Connecting rod terhadap Big End. Mesin vibrator merupakan komponen penting dalam proses pengayakan cengkeh di industri pengolahan tembakau, namun sering terjadi kegagalan proses akibat lemahnya sambungan antara Connecting rod dan big end. Masalah ini menyebabkan keretakan, patah komponen, dan tingginya tingkat reject material, yang berujung pada turunnya kapasitas produksi serta meningkatnya biaya perawatan. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan eksperimen dan desain rekayasa teknik, yang mencakup proses pengamatan di lapangan, perancangan ulang sambungan, pembuatan prototipe, serta pengujian performa mesin sebelum dan sesudah modifikasi. Hasil modifikasi menunjukkan peningkatan kapasitas produksi dari 11 ton menjadi 14 ton per 7 jam kerja, serta penurunan frekuensi perawatan dan penggantian komponen seperti flange dan bearing. Penggunaan pin pengunci, sambungan ulir, serta penguatan struktur sambungan terbukti efektif mengurangi kerusakan dan meningkatkan stabilitas operasional mesin. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa modifikasi sambungan Connecting rod terhadap big end mampu meningkatkan performa mesin secara signifikan baik dari segi output produksi maupun efisiensi biaya maintenance. Penelitian ini memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan teknologi mesin pengolahan cengkeh di industri tembakau.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
Adam, L. (2016). Membangun daya saing tenaga kerja Indonesia melalui peningkatan produktivitas. Jurnal Kependudukan Indonesia, 11(2), 71–84.
Arvian Restu Adjie, Masruki Kabib, Rianto Wibowo. (2021) Desain Mesin Pengayak Tembakau dengan Sistem Vibrating Screen Kapasitas 150 kg/jam
Bayu Pranoto (2022). Pengaruh Temperatur Pemanasan dan Pendinginan Terhadap Sifat Mekanik Pada Proses Annealing Baja AISI410 Setelah Pengerasan
Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Medan,
Ditjenbun, 2022)
Budiman, A. (2018). Perawatan Mesin dan Efisiensi Produksi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Buffa, E. S. (2006). Manajemen Produksi/Operasi Modern (alih bahasa). Jakarta: Binarupa Aksara.
Fatkur Rhohman & Engga Predianto. (2020). “Rancang Bangun Alat Perontok Cengkeh Berbasis Modifikasi Poros.” Jurnal Mekatronika Nusantara, 3(2), 89–96.
Groover, M. P. (2019.) Automation, Production Systems, and Computer-Integrated Manufacturing. 5th ed. New York: Pearson.
Hassan Ali. (2012.). Manufacturing of cigarettes.
Hongyu Liu, Guowu Yuan, et al. (2025). An Appearance Defect Detection Method for Cigarettes Based on C-CenterNet. arXiv.
Ilham, A., Sutopo, W., & Setiawan, D. (2021). “Diagram Alur Penelitian pada Pengembangan Produk Mesin.” Jurnal Teknologi dan Inovasi, 8(3), 22–29.
Nazir, M. (2014). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
Oktiarso & Loekito (2017). "Perancangan ulang tata letak area produksi PT X. dengan metode Systematic Plant Layout".
Sedarmayanti. (2000). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar Maju.
Suryani, M. (2023). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Tenaga Kerja di Sektor Manufaktur. Jurnal Produktivitas Industri, 12(3), 45–60.
Telsang, M. T. (2007). Industrial engineering and production management. New Delhi: S. Chand & CompanyLtd. (Membahas teknik rekayasa industri untuk meningkatkan kinerja mesin dan produktivitas)
Vera Junita Siagian, Anna Astrid, Rhendy Kencana Putra (2023). Publikasi Outlook Komoditi Perkebunan Cengkeh. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian.Jakarta
Yuniarsih, T., & Suwatno. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Alfabeta.